Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan total nilai emisi obligasi dan sukuk pada tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp3 triliun. Namun saat ini yang akan diterbitkan sebanyak Rp2 triliun dan sisanya akan diterbitkan tahun depan dengan tenor obligasi 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun.
Lebih lanjut, Didiek mengatakan dana Obligasi dan Sukuk ini akan digunakan untuk pengembangan angkutan batu bara Sumatera bagian selatan sebesar Rp1,815 triliun.
Kemudian, pembayaran jatuh tempo obligasi I tahun 2017 seri A sebesar Rp1 triliun, dan pengadaan sarana KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) sebesar Rp185 miliar.
Didiek menjelaskan bahwa rencana pengembangan Sumatera Bagian Selatan sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang masih mengandalkan batu bara dan rencana PT BA untuk meningkatkan produksi batu baran. Sinergi BUMN antara KAI, Bukit Asam, dan PLN untuk mendukung Ketahanan Energi Nasional di mana KAI akan menyediakan layanan angkutan barang.