sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kaleidoskop 2022: Inflasi di 5 Negara Ekonomi Utama Sepanjang 2022, Inggris Terparah

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
09/12/2022 15:14 WIB
5 negara ekonomi utama dunia mengalami kenaikan inflasi signifikan sepanjang tahun ini.
Inflasi di 5 Negara Ekonomi Utama Sepanjang 2022, Inggris Terparah. (Foto: MNC Media)
Inflasi di 5 Negara Ekonomi Utama Sepanjang 2022, Inggris Terparah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tahun ini bisa dikatakan menjadi tahun yang buruk bagi beberapa negara ekonomi utama atau advanced economics dunia.

Pasca-pandemi Covid-19 yang cukup memukul perekonomian dunia, banyak negara yang belum sepenuhnya pulih ekonominya. Namun, kondisi di 2022 masih menunjukkan serangkaian guncangan.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan guncangan ekonomi di negara-negara ekonomi mapan di antaranya karena pecahnya perang Rusia-Ukraina. Selain itu, ketidakstabilan perdagangan internasional akibat melemahnya permintaan dan juga rantai pasok yang terganggu juga menjadi penyebab lain.

Tim Riset IDX Channel merangkum lima negara ekonomi utama yang tahun ini mengalami tekanan ekonomi yang cukup berat. Di antaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Jerman, hingga China. (Lihat grafik di bawah ini.)

1. Amerika Serikat (AS)

Negeri Paman Sam menunjukkan kinerja ekonomi yang cukup melambat tahun ini. Inflasi di AS tercatat mengalami kenaikan selama enam bulan pertama tahun 2022.

Di awal tahun 2022, inflasi di AS berada di level 7,5%. Hingga pertengahan tahun, inflasi negeri Paman Sam kembali meroket di angka all-time high sepanjang tahun sebesar 9,1%.

Inflasi AS tertinggi terjadi di bulan Juni dengan presentase mencapai 9,1%. Data bulan ini menunjukkan harga makanan naik 10,4% dalam 12 bulan terakhir hingga Juni 2022. Angka ini menjadi kenaikan terbesar sejak Februari 1981.

Harga makanan takeaway juga 12,2% dan menjadi kenaikan terbesar sejak April 1979. Sementara harga energi naik 41,6% pada Juni dan menjadi kenaikan terbesar dalam 12 bulan sejak April 1980.

Harga bahan bakar motor naik 60,2% sepanjang tahun. Harga bensin naik 59,9 juga menjadi kenaikan tertinggi dalam 12 bulan sejak Maret 1980.

Pembicaraan tentang resesi yang terjadi pada paruh pertama tahun 2022 juga tidak terbukti karena tingkat inflasi melandai ke level 7,7% pada Oktober.

Sementara dari data inflasi terakhir, biaya energi di AS meningkat 17,6%, lebih rendah dibanding September sebesar 19,8%. Harga bensin turun 17,5% dibanding bulan lalu sebesar 18,2%. Sementara listrik berada di level 14,1%, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 15,5%.

Perlambatan inflasi juga terlihat pada makanan yakni 10,9% versus 11,2% di bulan September. Di sisi lain, harga tempat tinggal (6,9% vs 6,6%) dan bahan bakar minyak (68,5% vs 58,1%) meningkat lebih cepat.

Jika berbicara tentang data untuk melihat kondisi ekonomi AS, kondisinya sangat dinamis. Dalam setiap perubahan data inflasi, banyak pengamat yang memberikan analisis berbeda, karena berita satu hari memberikan gambaran yang berbeda dari berita hari sebelumnya.

Seringkali, berita utama yang memenuhi headline tentang AS adalah berita inflasi dan sikap The Fed dalam menaikkan suku bunga yang disebut akan mendorong ekonomi AS kemungkinan ke jurang resesi.

Namun, mengutip proyeksi Deloitte, semua kebisingan di berita, ekonomi AS tidak terlihat seburuk itu.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan ketenagakerjaan yang tetap kuat, dan banyak indicator ekonomi lainnya bertumbuh, meskipun bisa dikatakan lebih lambat dari tahun lalu.

Harga minyak dan makanan telah melandai sejak berada di puncaknya pada Juni lalu.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement