Tahun lalu, organisasi media Kanada memperingatkan kegagalan potensi pasar tanpa keterlibatan pemerintah. Mereka menyebut Australia akan mengizinkan media massa setempat untuk mendapatkan 620 juta dolar kanada atau setara dengan Rp 6,87 triliun (1 dolar kanada setara dengan Rp 11 ribu) dalam setahun. Jika pemerintah tidak melakukan aksi serupa, organisasi itu menyebut akan ada 700 dari 3.100 media cetak berhenti beroperasi.
Guilbeault menyatakan Kanada akan mengadopsi aturan yang disusun di Australia, di mana Facebook dan Google harus sepakat dengan badan usaha media di mana link mereka dipakai ke dalam layanannya, atau setuju terhadap harga yang diputuskan lembaga arbitrase. Opsi lainnya adalah mengikuti pemerintah Prancis, yang meminta kepada perusahaan teknologi untuk memulai diskusi dengan media massa dalam penggunaan konten berita.
"Kami tengah mencari model mana yang paling cocok," katanya. Dia juga menambahka, beberapa pekan lalu sempat menghubungi mitranya di Prancis, Australia, Jerman dan Finlandia untuk bekerja sama membahas kompensasi yang adil untuk konten media.
"Saya menduga dalam waktu dekat kita akan punya lima, 10, 15 negara yang mengadopsi aturan serupa ... jika Facebook juga berencana memblokir Jerman, dengan Prancis," sahutnya, sembari menyebut di titik tertentu pendekatan Facebook tidak akan berhasil. (TYO)