Hal itu menimbulkan munculnya ketidakpastian di antara pelaku industri mengenai maksud dari yang “terbaik di kelasnya”.
Rancangan pedoman ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus dapat mengidentifikasi kinerja emisi terbaik dari proyek serupa secara menyeluruh, termasuk mengenai peningkatan minyak lepas pantai, gas alam cair, atau pasir minyak.
Kemudian perusahaan juga perlu menunjukkan kepada regulator bagaimana proyek mereka sesuai dengan kinerja “terbaik di kelasnya” atau dapat memberikan penjelasan mengenai keadaan seperti apa yang harus mereka cegah.
Perusahaan juga harus dapat menunjukkan bagaimana cara mereka agar mendapatkan proyek menuju emisi nol bersih.
"Ini bukan berarti mengatakan nol bersih merupakan persyaratan standar, namun untuk ketika persetujuan proyek yang sedang dibuat, apa yang ingin kita lihat adalah rencana untuk sampai ke sana, atau keadaan yang tidak memungkinkan," kata Anderson.