Badan Perlindungan Lingkungan memproyeksikan strategi besar tersebut akan mengurangi emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas baru sebesar 617 juta ton antara 2028 dan 2042, atau setara dengan pengurangan emisi tahunan 137 juta kendaraan penumpang.
EIA memproyeksikan bahwa kapasitas gabungan dari pembangkit tenaga surya dan angin akan meningkat tiga kali lipat pada 2050, menghasilkan antara 40 persen dan 69 persen dari produksi listrik AS.
Batu bara masih akan menyediakan antara 1 persen dan 8 persen produksi listrik pada 2050, karena kemampuannya untuk beroperasi sepanjang waktu tanpa bergantung pada ketersediaan sinar matahari atau angin.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)