Menurutnya, berdasarkan pulau data mobilitas penduduk ke tempat wisata untuk Jawa diwakili Banten maksimalnya sampai dengan 89 persen, NTB (27 persen), Kalimantan Utara (52 persen), Gorontalo (57 persen), Riau (70 perse) dan Maluku sebesar 60 persen mewakili pulau Maluku dan Papua.
Terkait dengan antisipasi potensi kenaikan kasus paska Libur Idul Fitri, pihaknya melihat jumlah kasus aktif harian akan lebih dipotong waktunya dari awal Mei sampai dengan saat ini.
"Kita melihat dari tanggal 8 Mei sampai dengan 18 Mei tren kasus aktif kita masih terjadi penurunan, kurang lebih dalam waktu 11 hari terjadi penurunan 11.489 kasus. Namun per tanggal 19 Mei 2021 kita mulai melihat adanya tren kenaikan jumlah kasus aktif di level nasional dalam empat hari terakhir terjadi kenaikan jumlah kasus aktif sebesar 3.411, ini harus menjadi alert bagi kita semua," paparnya.
Salah satu hal yang berpengaruh adanya tren kenaikan kasus aktif karena terkait dengan mobilitas penduduk yang memang jika dilihat pada saat diterapkan larangan mudik mulai tanggal 6-17 Mei terjadi penurunan jumlah pergerakan penduduk yang sangat siginifikan.
"Namun yang harus kita garis bawahi kita melihat adanya kenaikan pergerakan penduduk pada masa kondisi larangan mudik itu sendiri, sehingga kalau kita lihat terjadi kenaikan mobilitas keluar dari daerah pada masa pra kondisi yang puncaknya terjadi pada tanggal 6 Mei 2021 dan sudah mulai bergerak sebenarnya sejak tanggal 1 Mei 2021," jelasnya.