"Bagaiaman cara kita tau angka itu. Ya mau tidak mau kita harus audit. Pokoknya harus audit dan itu auditnya harus lembaga independent," katanya.
Adapun, Menperin Agus mengatakan bahwa dari hasil audit itulah nantinya akan diambil keputusan apakah tetap dilakukan impor atau tidaknya.
"Jadi angka yang keluar dari audit itu akan kami jadikan bahan keputusan. Jadi kalo audit itu mengatakan A ya kebijakan kita akan A. Audit kemampuan finansial KCI atau INKA begini ya akan kita sesuaikan begini. Kalo nanti audit armada yang dibuat KCI berapa gerbong dan kita sesuaikan profitnya dan sebagainya," katanya.
Menperin Agus juga mau meluruskan pernyataan yang beredar di media massa soal opsi impor menjadi pilihan dari pihaknya. Dia menegaskan bahwa pilihan impor tersebut adalah pilihan terakhir.
"Kalau untuk mengisi atau dalam tanda kutip benar harus ada kereta api yang masa operasional sudah selesai maka kami pemerintah akan mendahulukan memprioritaskan opsi retrofit, karena itu ada penyerapan tenaga kerja, bukan impor. Sekali lagi impor itu pilihan terakhir," pungkasnya. (RRD)