Selanjutnya Budi menjelaskan fasilitas fungsi logistik yang ada saat ini bisa dioptimalisasi. Terutama untuk dryer dan silo yang sudah dimiliki oleh BUMN. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan melakukan percepatan penyelesaian CDC (corn drying center) Bulog untuk memperkuat cadangan jagung.
"Konektivitas, kami juga melakukan koordinasi dengan Kemenhub," sambungnya.
NFA (National Food Agency) atau Badan Pangan Nasional mengharapkan adanya revitalisasi pelabuhan khususnya di sentra produksi seperti NTB serta optimalisasi trayek tol laut.
"Ada juga isu yang penting, ini BPS (Badan Pusat Statistik) bagaimana terkait dengan sistem baru pendataan jagung melalui kerangka sampling area sama, seperti halnya yang dilakukan pada padi," kata Budi.
"Kami berharap dengan semua ini, data akan semakin clear, apakah kita akan perkuat produksi jagung, swasembada bisa jalan, ekspor ada, mengurangi impor atau sebagainya," pungkas.
(DES)