Meski demikian, Dwi mengatakan bahwa saat ini beberapa pekerjaan rumah yang dapat menghambat proses investasi di Indonesia sedang dalam proses penyelesaian.
Diantaranya, kata Dwi bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan revisi Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) untuk menjamin kepastian pengembangan dan Eksploitasi migas.
"Kemudian, kecepatan proses untuk investasi sekarang sedang digodok bersama integrasi sistem informasi, baik di Kementerian Investasi, KLHK, ESDM, itu diimprove terus," katanya.
Adapun, Dwi mengatakan pergerakan investasi di Indonesia cukup signifikan. Hal itu terlihat pada sektor eksplorasi tahun 2022 mencapai USD800 juta dan di 2023 kini US$1,79 miliar dolar
Untuk diketahui, SKK Migas pada tahun 2023, menargetkan investasi sektor hulu migas menyentuh USD15,54 miliar atau setara dengan Rp234,18 triliun dengan asumsi kurs Rp15.070 per US$.