Menurut Ganjar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina IESPA Jawa Tengah, aktivitas pemuda di era masa kini yang tanpa batas memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan negara di kawasan Asia Tenggara.
"E-Sport menjadi ruang diplomasi bagi pemuda-pemuda kita, dan kenyataan itu tidak bisa kita tolak. Mengajak mereka ngobrol lebih intens tentang dunianya, tentang rencana dan targetnya. Dari situ, kita bisa menyiapkan infrastruktur yang sesuai dengan harapan mereka," ujar Ganjar, dalam keterangan resminya.
Dengan menyiapkan infrastruktur sesuai dengan yang dibutuhkan, menurut Ganjar, maka upaya pengembangan e-sport sebagai bagian tak terpisahkan dari perekonomian kreatif, diharapkan dapat berjalan lebih optimal.
Ganjar juga mengingatkan bahwa aktivitas e-sport bukan semata-mata kegiatan olahraga yang melibatkan pemain (player), namun juga pelatih, manajer, penyelenggara event dan beragam profesi lain yang saling bersinergi dalam ikatan sebuah ekosistem bersama.
"Kita perlu kembangkan dari segala sisi. Kalau perlu, ini juga menjadi sebuah gerakan yang bisa merangkul pemuda di negara-negara lain, sehingga menjadi gerakan pengembangan bersama," tutur Ganjar.