“Sembari menunggu hasil uji pencuplikan (sampling) yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan, konsumen diharapkan tetap tenang dan menggunakan kendaraannya seperti biasa. Kemendag dan pemangku kepentingan lainnya akan terus berupaya menegakkan perlindungan konsumen,” tukas Moga.
Sekadar informasi, skandal Daihatsu membuat geger publik baru-baru ini usai terungkapnya hasil penyelidikan skandal keselamatan yang menemukan masalah yang melibatkan 64 model kendaraan produksi Daihatsu Jepang.
Sebuah lembaga independen melakukan penyelidikan pada Daihatsu setelah pada April mengatakan, perusahaan otomotif berbasis Jepang tersebut telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan tabrakan samping yang dilakukan pada 88.000 mobil.
Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini. Sejumlah hampir 40 persen di antaranya diproduksi di luar negeri. Perusahaan ini menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.
Namun penyelidikan terbaru menyimpulkan bahwa cakupan skandal ini jauh lebih besar dan terjadi lebih jauh dari perkiraan sebelumnya. Kecurangan ini berpotensi mencoreng reputasi produsen mobil dalam hal kualitas dan keselamatan.
(FAY)