sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemendag Take Down 64.583 Tautan Penjualan Pakaian Bekas Impor

Economics editor Nia Deviyana
14/05/2023 19:30 WIB
Kementerian Perdagangan terus melakukan pengawasan terhadap kegiatan impor pakaian bekas.
Kemendag Take Down 64.583 Tautan Penjualan Pakaian Bekas Impor. Foto: MNC Media.
Kemendag Take Down 64.583 Tautan Penjualan Pakaian Bekas Impor. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Perdagangan terus melakukan pengawasan terhadap kegiatan impor pakaian bekas. Plt.  Direktur  Jenderal  Perlindungan Konsumen dan  Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang mengatakan selain pengawasan langsung ke  lapangan dan pemusnahan pakaian bekas asal impor, Ditjen   PKTN melakukan patroli siber dan   telah menghapus (takedown) 64.583  tautan  berisi  konten  penjualan pakaian bekas asal impor melalui platform niaga elektronik (e-commerce).

“Berdasarkan patroli siber yang dilakukan sejak Maret  2023, Kementerian  Perdagangan telah bekerja sama dengan beberapa lokapasar (marketplace)untuk menghapus 64.497 iklan penjualan pakaian  bekas  asal  impor  secara  elektronik," ujar Moga melalui keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).

"Selain itu, juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghapus 81 iklan elektronik melalui social commerce, seperti Facebook  dan  Instagram.Di  samping  itu, memblokir 5 situs ritel  daring yang  menjual  pakaian bekas asal impor," imbuhnya.

Lebih lanjut, 28 ribu tautan dihapus dari Tokopedia, 6.468 tautan dari Bukalapak, 370 tautan dari Blibli,  28.462  tautan  dari  Shopee,  300  tautan  dari  Lazada,  dan  3.897  tautan  dari  TikTok  Shop.

Selanjutnya, 31 tautan dari Facebook, 23 tautan dari Instagram, dan 27 tautan dari TikTok Shop. 

Moga juga merincisitus ritel daring yang dihapus, meliputi Sophiest Thrift (https://distributorbalimport.com/), Trans  Fashion  Batam  (https://transfashionindo.com/about-us/), Ball Media ID (https://ballmediaid.com/kontak-kami/), Nice Thrift dan Bal Segel Import (https://ballimportterbaik.wordpress.com/), dan Kyra Ball Import (https://kyraballimport.wordpress.com/).

Moga  menekankan,  pelaku usaha  yang  melakukan  pengiklanan dan penjualan  pakaian bekas  asal impor  melalui  sistem  elektronik telah melanggar  ketentuan  larangan  periklanan  sebagaimana diatur dalam Pasal 80 jo. Pasal 35 PP Nomor80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.  

Selain  itu,  melanggar Pasal  47  jo.  Pasal  18  Peraturan  Menteri  PerdaganganNomor50 Tahun  2020  tentang  Ketentuan  Perizinan  Berusaha,  Periklanan,  Pembinaan,  dan  Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dia meminta  agar  para  pelaku  usaha e-commercetidak menjual  maupun  mengiklankan pakaian  bekas  asal  impor. 

"Para pelaku usaha pada platform niaga-el  wajib memastikaniklan produknya  tidak  bertentangan  dengan  peraturan  perundang-undangan  terkait  pengiklanan  dan larangan penjualan pakaian bekas asal impor," tegasnya.

Sejalan   dengan   hal   itu, Direktur  Tertib Niaga Tommy Andana   menambahkan, Kementerian Perdagangan akan  terus  melakukan  pengawasan  terhadap  penjualan  pakaian  bekas  asal  impor pada platform niaga-elagar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Hal  ini  dilakukan  sebagai  salah  satu  upaya Kementerian  Perdagangan dalam  menindaklanjuti arahan  Presiden Joko  Widodo untuk  melindungi  industri  tekstil  dalam  negeri  dan  industri  usaha mikro  kecil  dan  menengah  (UMKM)  dari  masuknya barang  impor  yang  dilarang  atau  ilegal," pungkas Tommy. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement