“Ini yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Daerah, bagaimana memprioritaskan lansia untuk datang ke tempat-tempat ataupun membuka pos-pos pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Namun begitu, Maxi mengatakan bahwa Dinas Kesehatan setempat telah berkomitmen untuk mendukung program vaksinasi Covid-19. Bahkan, Dinkes juga langsung mendatangi para lansia. Sayangnya, hanya 25 persen saja yang bersedia divaksinasi. Keengganan lansia ini karena adanya proteksi dari anggota keluarga khususnya anak-anaknya.
“Lansia dan Dinkes sudah komitmen, sudah door to door ke apartemen, sudah janjian. Tapi begitu petugas datang, yang 25 persen saja yang mau. Karena kebanyakan diproteksi anak-anaknya,” ungkap Maxi. (TYO)