"Biasanya semakin naik indikator dari sektor keuangan atau financial development indexnya yang tidak hanya diukur dari perbankan di sini termasuk pasar modal, semakin tinggi pertumbuhan ekonominya," ujar Marsyita.
Meski begitu, ia mengingatkan adanya risiko volatilitas ekonomi ketika sektor keuangan sudah mencapai titik puncak pendalaman, seperti yang dialami Amerika Serikat. Namun, Indonesia dinilai masih memiliki ruang besar untuk memperdalam sektor keuangannya.
“Indonesia sudah 30 tahun berada di titik merah, artinya kita masih punya room sebelum mencapai optimal. Sedikit peningkatan di pendalaman sektor keuangan saja bisa memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)