Tapi yang memang dia untuk orang-orang yang punya kemampuan itu, dia dapat membeli dengan harga market atau harga pasar, ya kan kalau orang kaya malu juga pakai Pertalite, mobil bagus tapi pakai subsidi gak lucu," singgung Arya.
Manajemen Pertamina sendiri memastikan Pertalite tidak mengalami kenaikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang banyak menggunakan Pertalite.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan Pertamina sebagai BUMN yang berperan dalam mengelola energi nasional juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM
"Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus USD 130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp 7.650 per liter,” ucap Fajriyah.
Menurutnya, harga tersebut tidak berubah sejak tiga tahun terakhir dan saat ini porsi konsumsi Pertalite adalah yang terbesar atau sekitar 50% dari total konsumsi BBM nasional, sehingga Pemerintah terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite agar stabilisasi harga Pertalite dapat terjaga.