sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM Targetkan Penurunan Emisi 31 Persen di 2030

Economics editor Rizky Fauzan
11/10/2022 00:30 WIB
Pemerintah menaikkan target penurunan emisi karbon dari 314 juta ton menjadi 358 juta ton CO2, seiring dengan adanya NDC.
EBT (Ilustrasi)
EBT (Ilustrasi)

IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan target penurunan emisi karbon dari 314 juta ton menjadi 358 juta ton CO2, seiring dengan adanya enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan bahwa dalam NDC terbaru, pemerintah menetapkan target penurunan emisi yang lebih ambisius di tahun 2030, yakni dari 29 persen menjadi 31,89 persen tanpa syarat dengan kemampuan sendiri, serta dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional.

Dia menuturkan, mengatakan target terbaru tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk menindaklanjuti Paris Agreement.

"Ini menunjukkan optimisme, tetapi juga konsekuensi kita harus melakukan secara bersama-sama. Kita tidak bisa melakukan per sektor dan harus ada semacam orkestrasi, karena ini sangat menantang," ujarnya saat Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2022, Senin (10/10/2022).

Rida mengatakan, pemerintah akan mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) agar pengurangan emisi karbon naik dari 160 juta ton menjadi 181,5 juta ton di tahun 2030.

"Dari sisi kenaikan (pengurangan emisi) memang besar dari 314 juta ton (di tahun 2060), catatan saya ini yang baru sampai 358 juta ton atau naik 44 juta ton. Itu kita rencanakan melalui pengembangan EBT yang agresif," paparnya.

Lanjut dia, kenaikan target pengurangan emisi karbon didukung oleh program early retirement atau pensiun dini PLTU sebagaimana tercantum dalam Perpres No 112 Tahun 2022. Dia menyebut program ini akan lebih baik dilaksanakan sebelum tahun 2030.

Rida menambahkan, pertimbangan kenaikan target pengurangan emisi didasari oleh upaya efisiensi energi. Menurut dia, target pengurangan emisi di sektor energi awalnya 109,4 juta ton di tahun 2025, ditingkatkan menjadi 132,25 juta ton.

"Upaya digitalisasi mulai dilakukan di tingkat pembangkit, ada upaya program dekarbonisasi yang sudah berjalan dalam bentuk skala kecil tersebar di seluruh Indonesia yaitu 5200 unit (pembangkit) diesel diganti dengan gas dan EBT," jelasnya.

Dia menuturkan naiknya target penurunan emisi karbon dalam enhanced NDC dilihat sebagai komitmen dan optimisme besar pemerintah untuk memitigasi dampak perubahan iklim yang sudah muncul.

Selain itu, pemerintah juga memanfaatkan kondisi krisis energi di beberapa negara di dunia yang membuat lonjakan harga komoditas energi berbasis fosil, seperti migas dan batu bara.

"Memanfaatkan momentum saat ini harga fossil fuel masih tinggi baik itu minyak gas, batu bara, dan itu membuka peluang produk EBT lebih masif dalam bauran energi," pungkas Rida.

(NDA) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement