Langkah ini disebut Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani sebagai bentuk mitigasi dalam menjaga kestabilan harga beras tatkala ada peningkatan kebutuhan konsumsi.
"Kami antisipasi untuk Nataru. Natal dan Tahun Baru. Jadi untuk stok kita dorong dua kali lipat untuk di masing-masing provinsi maupun kabupaten kota," ujar Ahmad Rizal.
"Jadi ketersediaan stok tersebut untuk antisipasi supaya harga tidak naik pada saat Natal dan Tahun Baru. Pasti Natal dan Tahun Baru akan naik kebutuhan konsumsinya," katanya.
(Dhera Arizona)