Sementara melansir laman resmi IKN, di sektor swasta, hingga akhir 2023, OIKN telah mengantongi 330 Letter of Intention (LOI) atau surat peminatan investasi.
Sebanyak 55 persen di antaranya merupakan investor domestik yang fokus dalam pembangunan sektor sumbu kebangsaan.
Untuk investor asing, saat ini, Singapura, Jepang, China, dan Malaysia menjadi 4 negara terbanyak yang mengirimkan LOI.
Nilai investasi IKN dalam groundbreaking tahap 1 pada periode 21-22 September 2023 mencapai Rp23 triliun yang terdiri dari 10 perusahaan dalam Konsorium Nusantara atau yang terkenal dengan Konsorsium 9 Naga yang dipimpin Agung Sedayu Group (Lead Konsorsium), Salim Group, Sinar Mas, Pulau Intan, Djarum,BCA Group, Wings Group, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group.
Kemudian, OIKN menggelar groundbreaking Tahap 2 pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp 13,1 triliun.
Groundbreaking tahap ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mayapada Hospital, Pakuwon Group, JIS, Hermina, Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan PLN Indonesia.
Pemerintah juga gencar memberikan berbagai insentif dan kompensasi kepada korporasi yang berminat berinvestasi di IKN.
Hal ini diatur dalam PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasiltias Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.
Insentif dan kompensasi tersebut antara lain Pajak penghasilan badan (PPh) badan sebesar 0 persen selama 10 tahun, Pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar 0 persen, Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0 persen, Bea masuk sebesar 0 persen, Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 0 persen selama 10 tahun.
“IKN bukan sekedar kota, melainkan wujud visi Indonesia yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. Keterlibatan aktif investor menandakan semangat kolektif untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045,” kata Kepala OIKN Bambang Sutantono sebelum resign. (ADF)