sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketua KSPI Yakini Pertumbuhan RI di 2023 Nomor Tiga Dunia: Tidak Ada PHK

Economics editor Rizky Syahrial
23/11/2022 11:19 WIB
Diungkapkan Ketua KSPI, pertumbuhan ekonomi RI pada 2023 diyakini akan menjadi nomor tiga terbaik di dunia, sehingga tidak ada kekhawatiran isu PHK.
Ketua KSPI Yakini Pertumbuhan RI di 2023 Nomor Tiga Dunia: Tidak Ada PHK. (Foto: MNC Media)
Ketua KSPI Yakini Pertumbuhan RI di 2023 Nomor Tiga Dunia: Tidak Ada PHK. (Foto: MNC Media)

Ia juga turut menanggapi soal resesi yang dikabarkan akan melanda Indonesia pada 2023. Menurut Said prediksi IMF pada tahun depan, Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi.

"Apakah Indonesia resesi, enggak tuh, malah Indonesia di prediksi IMF 2023 itu pertumbuhan ekonomi nya nomor tiga di dunia, setelah India dan Filipina, ini saya paparkan di G20 di Bali," terang Said.

Menurutnya, walaupun Indonesia tidak terlalu terdampak akan resesi tersebut, ia pun mengingatkan kata-kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan waspada.

"Jadi Indonesia enggak terdampak resesi, tapi Presiden Jokowi wanti-wanti kan, waspada, bukan berarti sombong," sambungnya.

Said meluruskan, melihat adanya peluanh pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kenaikan upah dinilai penting bagi pekerja. "Karena ekonomi positif masa kita ga dapet apa apa, udah tiga tahun berturut-turut karena Covid kita ga naik upah, ini udah pertumbuhan ekonomi nomor tiga di dunia, sekarang Indonesia negara terkaya nomor tujuh di dunia diatas Prancis Inggris," sambungnya.

"Bola kita boleh kalah sama prancis Inggris, tapi ekonomi kita melebihi mereka jangan main-main, jadi kalau enggak naik lucu saja, aneh, makanya kita harus berjuang upah kita harus naik." seru dia.

"Sepanjang pertumbuhan ekonomi baik, dan inflasi membuat harga barang tinggi perlu disesuaikan, maka kenaikan upah itu faktornya inflasi plus pertumbuhan ekonomi itu saja intinya," terang dia.

Said pun juga memberikan tanggapan soal resesi di Eropa. kata Said, IMF melihat adanya resesi global yang terjadi di Eropa dan Amerika disebabkan dengan perang Rusia dan Ukraina.

Hal tersebut menyebabkan harga gandum dan gas melambung tinggi, dikarenakan dua negara tersebut berperan penting dalam pasokan ke beberapa negara Eropa dan Amerika.

"Prediksi nya IMF ya memang di Eropa dan Amerika akan mengalami resesi global, penyebab nya perang Rusia dan Ukraina, kalau ini perang ga selesai, harga pangan akan tinggi terutama gandum, jadi harga gandum melambung tinggi harganya pangan tinggi harganya," papar Said.

"Kemudian gas, begitu perang, putin pake metode gas kan, 'yang bantu Ukraina, saya enggak pasok gas', wah melambung tinggi harga gas," imbuh Said. (FHM)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement