Peta jalan itu bertujuan memperbaiki portofolio bisnis, re-grouping, hingga konsolidasi agar BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian - sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Bukan bisnis yang generalis apalagi Palugada,” tegas Erick.
Dia juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. Erick menilai pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik yang saat ini masih 23%.
"Karenanya pemerintah hadir, dan sepanjang pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah telah membangun 1.900 km jalan tol yang menyambungkan baik Trans Jawa,
Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Namun peranan swasta menjadi penting untuk mempercepat pembangunan, dan meningkatkan operasionalnya,” tutur dia.
Senada dengan itu, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan menyatakan penyehatan keuangan perusahaan sudah berjalan baik melalui 8 stream dengan dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang induk yang telah tercapai 100% pada tahun 2021, sementara utang anakanak perusahaan, ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2022.