Namun kata dia, hadirnya pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak bagi semua pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM yang biasanya hadir sebagai pahlawan ekonomi nasional kali ini turut terhempas.
Teten menambahkan, beradaptasi dan bertransformasi bagi UMKM menjadi keniscayaan. “Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital,” katanya.
Dia melaporkan, melalui sinergi yang dihadirkan oleh seluruh pemangku kepentingan, hari ini angka UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 19% populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.
“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UKMM pada tahun 2023. Diharapkan terdapat 500.000 UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulannya,” katanya.
Namun demikian tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas SDM, hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus kita kawal. Itulah sebabnya, ratusan rangkaian kegiatan BBI pada bulan April tidak hanya akan fokus di aspek hilir pemasaran, namun juga akan mengulas total hingga ke hulu, aspek SDM dan proses bisnis.