"Hal ini mengindikasikan kesadaran digital untuk merealisasikan berbagai peluang yang ada. Perlu digaris bawahi bahwa transformasi digital serta manfaatnya harus tersebar secara merata dan tidak terpusat di wilayah metropolitan," tegasnya.
Kota tier 2 dan 3 di Indonesia secara khusus, kata Mira, menyimpan peluang signifikan dalam satu dekade kedepan. Saat ini kota-kota tier 2 dan 3 berkontribusi sekitar 46 persen total PDB Indonesia dan diestimasikan meningkat menjadi 49 persen sehingga 51 persen pada 2030.
"Artinya persentase kontribusi kota tier 2 dan 3 akan mencakup hingga setengah PDB Indonesia," kata Mira.
Pandemi Covid-19 memang telah mengaktivasi adaptasi ekonomi digital di wilayah non metropolitan di Indonesia sebesar 72 persen dari 21 juta konsumen digital baru di 2021. Ekonomi digital di kota tier 2 dan 3 Indonesia diestimasikan dapat tumbuh lima kali lipat dari tahun 2020 ke 2025 dengan proyeksi proporsi kontribusi ekonomi digital hingga 40 persen.
"Kontribusi tertinggi utamanya di sumbang dari 6 sektor yaitu e-commerce, health tech, lending, edu tech, payment dan ride and delivery," tutupnya. (RAMA).