"Karena konkret saja, kenapa tidak menggunakan PLTU sementara PLTU ini bagi industri lebih efisien dibandingkan mengggunakan PLN yang mungkin kinerja kalau kita lihat khususnya di transmisi itu tidak begitu baik," tutur dia.
Di samping itu, Yayan menilai, pemerintah juga kurang tegas dari sisi kebijakan untuk menekan pelaku industri menggunakan energi ramah lingkungan. Menurutnya, paling tidak memberikan klasifikasi industri mana yang wajib menggunakan energi ramah linkungan karena tergolong industri besar, dan mana yang boleh menggunakan batu bara.
"Jadi kalau saya lihat, sekarang prioritasnya apa dulu, ini pemerintah masih tidak jelas prioritasnya. Oke itu PLTU, tapi ini konsumennya untuk siapa? Karena ketika mau pashing out itu harus jelas," ucap Yayan.
"Segmentasi pasar harus jelas, oke ini untuk industri menengah ke atas, ini harus clear. Kemudian, untuk sisi pentarifan, kemudian juga bagaimana menarik agar orang itu melepaskan PLTU, yang memang masih antraktif," sambungnya. (RNA)