Dengan pembelian gandum yang bebas tarif ini, kata dia, akan membentuk harga yang lebih murah. Sehingga, harga mi instan bisa cenderung turun karena bahan baku yang dibelanjakan dari AS punya harga lebih rendah.
"Untuk beberapa produk seperti mi instan, dan roti, iya (akan turun). Tapi untuk barang elektronik, belum tentu karena banyak juga impor dari China," ujarnya saat dihubungi IDXChannel, Rabu (16/7/2025).
Meski demikian, Bhima mengatakan, konsumen Indonesia kemungkinan bisa senang ketika harga mi instan ini cenderung turun. Namun di satu sisi, kebijakan pembebasan tarif 0 persen itu akan berdampak negatif terhadap produsen atau petani di dalam negeri.
"Bagaimana dengan masalah swasembada pangan, karena AS untung besar dari penetrasi ekspor gandum ke Indonesia karena tarif 0 persen. Konsumen mungkin senang harga mi instan, dan roti bakal turun, tapi produsen pangan lokal terimbas dampak negatifnya," katanya.