Menurut dia, konser Coldplay memberikan kontribusi ekonomi tidak hanya bagi DKI Jakarta, tetapi juga bagi Indonesia. Hal ini karena para wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia untuk menonton Coldplay di Jakarta juga menyumbangkan devisa.
"Wisatawan domestik dari daerah lain juga datang ke Jakarta. Ada perputaran ekonomi di Jakarta, ada pemasukan buat negara juga," imbuhnya.
Apalagi, tuturnya, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan potensi pemasukan satu hari bisa mencapai sekitar Rp1,17 triliun. Lalu, hotel-hotel di sekitar venue konser sudah banyak yang full-booked berdasarkan pengamatannya.
Dengan demikian, Putu menyayangkan jika Coldplay hanya dapat konser satu hari di Indonesia, yang lebih sedikit dibandingkan di Filipina, Thailand, dan Singapura.
“Ini disayangkan mengingat potensi ekonomi kreatif, pariwisata, bahkan MICE di Indonesia sangat besar. Pemerintah dapat membenahi dan mengevaluasi penyebab hal ini agar ke depan dapat memanfaatkan kesempatan dari perhelatan musisi global dengan lebih optimal,” ungkapnya.
(YNA)