Kini bak hilang ditelan Bumi. Tekanan kepadanya melalui debt collector sudah tak ada setelah nomer yang digunakannya untuk registrasi sudah tak lagi digunakan, begitu dengan ponselnya yang untuk meregistrasi sudah ia jual beberapa waktu lalu tak lama setelah pindah ke kampung.
Berdasarkan penuturannya, ia mengakui bila dirinya sebenarnya tak berniat untuk kabur. Namun karena bunganya yang kini tak sebanding dan ditetapkan sepihak membuat dirinya tak berniat untuk melunasi hutang itu. Terlebih ia melihat nilai itu tak sebanding dengan rasa malu yang didapat karena collector yang menjelekkan dirinya.
Meski demikian dengan omset dagangnya yang kini telah mencapai puluhan hingga ratusan juta, Fajar mengungkapkan dirinya tak sulit untuk membayar pinjaman 25 juta asalkan tanpa bunga yang terus bertambah.
"Tapi pinjol semacam itu bunganya terus bertambah," tutupnya. (NDA)