"KTP saya udah pindah, lagi pula kontrakan disana udah saya tinggalin setelah pindah," terang Fajar yang mengatakan registrasi nomernya itu menggunakan nomer yang biasa digunakan untuk bekerja, sehingga kontak phone booknya tak lebih dari 20 nomer.
Satu setengah tahun berselang, Fajar mengakui teror tagihan utang masih dilakukan debt collector melalui telepon, sms, dan whatsaap kepada beberapa orang teman kantor dan tetangga.
"Itu waktu temen saya di Jakarta bilang dirinya di telepon, di whatsapp, dan di sms oleh orang tak dikenal," katanya.
Tak hanya itu, berdasarkan cerita dari temannya. Collector juga sempat mendatangi kantornya dan rumah kontrakannya selama 6 tahun tinggal di Jakarta. Para collector kemudian bertanya mencari dirinya melalui tetangganya. Namun karena ia tak begitu akrab dengan tetangga rumahnya, banyak dari mereka tak mengetahui ini.
"Lagi pula saat saya daftarkan nomer jaminan. Saya tak memberi tahu mereka saya daftarkan ke pinjol," cetus Fajar.