IDXChannel - Krisis energi yang masih menghantam Eropa kini berimbas kepada produksi logam di dunia, kondisi ini dapat menyebabkan harga terus mengalami kenaikan. Sejumlah produsen terpaksa mengurangi produksi untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku.
Dilansir Bloomberg, Jumat (15/10/2021), situasi ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak tahun 2000-an, di mana kekurangan energi memaksa lebih banyak pengurangan produksi, menumpuk tekanan pada produsen dan memicu kekhawatiran tentang inflasi.
Pembatasan ini dilakukan karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal dibandingkan harga jual logam yang diproduksi, atau akibat dari pembatasan daya listrik yang dilakukan pemerintah setempat.
Gangguan ini mengancam rantai pasokan sekaligus menyebabkan kekhawatiran akibat risiko inflasi mungkin berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Harga Seng mengalami kenaikan hingga 7% ke level tertinggi sejak 14 tahun terakhir. Kondisi ini terjadi setelah Glencore Plc mengatakan akan memangkas produksi di tiga pabrik Eropa karena naiknya biaya listrik.