sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Krisis Pangan di Depan Mata, RI Harus Mulai Gali Potensi Pangan Lokal

Economics editor Fani Ferdiansyah
14/11/2022 03:00 WIB
Tersendatnya pengelolaan potensi pangan akan menjerumuskan Indonesia saat menghadapi krisis pangan di masa depan.
Krisis Pangan di Depan Mata, RI Harus Mulai Gali Potensi Pangan Lokal. Foto: MNC Media.
Krisis Pangan di Depan Mata, RI Harus Mulai Gali Potensi Pangan Lokal. Foto: MNC Media.

IDXChannel  - Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu mendesak pemerintah untuk melakukan langkah konkret untuk mengantisipasi kemungkinan buruk jika krisis pangan benar-benar terjadi. 

Menurut Haru, pemerintah di tingkat daerah, mulai dari provinsi hingga kota/kabupaten harus berupaya menggali potensi pangan lokal. Kemudian, pemerintah harus mulai mengkonsumsi pangan lokal dengan membeli pangan dari para petani.

"Yang paling membahagiakan untuk petani adalah harga yang cocok supaya tidak merugi, supaya mereka berjalan dan apa yang diinginkan oleh petani, jangan sampai mereka bertani rugi," ujarnya seusai kegiatan Kenduri Pangan Lokal di Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Minggu (13/11/2022).

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Mohammad Sohibul Iman menyebut, tersendatnya pengelolaan potensi pangan akan menjerumuskan Indonesia saat menghadapi krisis pangan di masa depan.

"Karena itu kita PKS ingin membangunkan kesadaran di masyarakat dan juga pemerintah bahwa kita mempunyai potensi besar, mari bahu membahu untuk mengelola bahan-bahan pangan lokal kita. Jangan sampai kita terlena dengan impor," ucap Sohibul Iman. 

Oleh karena itu, lanjut dia, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan pangan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi petani.

"Disini tentu saja peran pemerintah jelas, harus menciptakan kondisi yang kondusif bagi petani untuk mereka mau kembali ke ladang kalau mereka tidak memiliki insentif ke sana, maka tentu tidak mungkin ini akan dikelola," katanya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement