1. Riva Siahaan (RS) - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
Riva Siahaan (RS) telah menduduki sejumlah posisi strategis hingga akhirnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga pada 2023. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 31 Maret 2024, Riva tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp18,9 miliar atau tepatnya Rp18.993.000.000.
2. Sani Dinar Saifuddin (SDS) - Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
Sani Dinar Saifuddin (SDS) telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dengan keahlian dalam supply chain, market analysis, dan crude trading, khususnya di lingkungan PT Pertamina (Persero). Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), Sani juga tercatat telah memegang berbagai posisi strategis, termasuk Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya, harta kekayaannya dilaporkan mencapai Rp15,7 miliar.
3. Yoki Firnandi (YF) - Direktur PT Pertamina International Shipping
Kekayaan Yoki Firnandi tampak mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan di LHKPN terbarunya, harta Yoki pada saat dirinya menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina International Shipping (2023) adalah sebesar Rp44,08 miliar.
4. Agus Purwono (AP) - VP Feedstock Management PT KPI
Kekayaan Agus Purwono dalam laporan harta kekayaannya di LHKPN terbarunya, saat dirinya menjabat sebagai VP Feedstock Management PT KPI (2023) adalah sebesar Rp4,79 miliar.
5. Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) - Owner PT Navigator Khatulistiwa
Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) merupakan anak dari saudagar minyak Muhammad Riza Chalid. Ia adalah beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi Pertamina ini. Merujuk pada laman Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang kini berubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kerry tercatat memegang 25 persen saham PT GAP Capital senilai Rp6,25 miliar per 2011. Selain itu, ia juga menguasai sebanyak 51 persen saham senilai Rp6,37 miliar di PT Rama Putera Investindo Tbk per 2018 dan bertindak sebagai Direktur Utama.