Tak hanya itu, pihak Exxon juga memastikan bahwa para pekerjanya dapat kembali bekerja, dengan syarat bersedia mencabut sertifikasi. Persyaratan ini, oleh para pekerja dinilai sangat tendensius, lantaran dengan dicabutnya sertifikasi, maka dengan sendirinya pekerja tidak lagi dapat menghimpun diri dalam sebuah ikatan serikat pekerja.
Sebagai informasi, permasalahan ini muncul sejak Februari 2021, di mana kontrak serikat pekerja dengan Exxon Mobil telah berakhir. Dalam kontrak baru yang diajukan, pihak Exxon dituding berupaya melakukan pemotongan secara luas terhadap hak-hak pekerja, terutama bagi para pekerja yang sudah lama bekerja di Exxon.
"Exxon menolak untuk menghormati perlindungan bagi pekerja senior, dan menuntut hak untuk dapat melakukan pemecatan karyawan serikat pekerja dengan alasan apa pun," ujar Presiden Serikat Pekerja Baja (United Stell Worker/USW) Local 13-243, Darrell W. Kyle, dalam pernyataannya.
Lantaran tidak menemui kata sepakat, pihak Exxon secara ekstrem memulai aksi penguncian terhadap para pekerjanya di Kilang Exxon's Beaumont, Texas, selama 10 bulan, terhitung sejak Mei 2021 lalu. Langkah ini memangkas mata pencaharian dan pendapatan bagi ratusan pekerja USW.
Sejak penguncian, 55 sesi tawar-menawar telah terjadi antara Exxon dan serikat pekerja. Perusahaan tetap keras kepala, sementara serikat pekerja tidak dapat menerima upaya manajemen untuk menghilangkan tiga perlindungan dasar 'Keselamatan, Senioritas, dan Keamanan'.