Pada Agustus 2021, 14 anggota G20 menyatakan komitmennya untuk mencapai target netral karbon yang mencakup hampir 61% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) global. Semua negara G20 sepenuhnya menyadari perlunya transisi ke ekonomi yang rendah karbon.
Namun, kondisi di lapangan menunjukkan ketika sejumlah anggaran pemulihan digunakan untuk pemulihan energi 'hijau', namun subsidi bahan bakar fosil terus dilakukan.
“Sangat mengecewakan bahwa satu dekade telah berlalu sejak komitmen untuk merasionalisasi dan menghapus subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien dibuat, tetapi anggota G20 masih menyalurkan miliaran dolar AS ke bahan bakar kotor, yang menyebabkan perubahan iklim,” kata Enrique Maurtua Konstantinidis dari Fundación Ambiente y Recursos Naturales (FARN) di Argentina, dalam laporan Transparansi Iklim. (TYO)