Kepada para pejabat tersebut, dia menekankan saat ini pihaknya berada di masa transisi pemerintahan dan tantangan global yg semakin besar. Maka dari itu tantangan yang dihadapi makin bertambah dan kompleks.
"Kepada Direktur Jenderal yang baru dilantik dan jajarannya yang baru dirotasi saya berharap dapat terus melakukan pengembangan transisi energi menuju NZE. Kita tahu hal ini dilatarbelakangi komitmen internasional dan pemerintah Indonesia untuk kurangi emisi gas rumah kaca dengan kontribusi energi yang besar di 2030, berjumlah hampir 360 juta ton CO2 emission," tuturnya.
Ia juga menekankan agar pendanaan APBN, non APBN, dan lainnya bisa membiayai proyek prirotas dengan bunga rendah seperti pembangunan transmisi dan proyek pembangkit listrik EBT. Hal itu guna mendukung pengembangan industri dan segera selesaikan Rancangan UU EBT.
"Kepada Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan SDA agar memberikan pemikiran antara lain transisi energi menuju nze 2060 dan penerapan hilirisasi dan lain lain," imbuhnya.
Kemudian kepada pejabat pimpinan tinggi pratama di Ditjen Minyak dan Gas (Ditjen Migas), Arifin meminta agar mereka mampu meningkatkan cadangan strategis atau penyangga migas nasional, salah satunya optimalisasi pemanfaatan gas domestik.
Arifin juge meminta para pejabat itu untuk bisa melakukan diversifikasi sebagai alternatif sunber energi, di antaranya teknologi gasifikasi dan pemanfaatan sumber lainnya di hilir. Selain itu, melakukan percepatan infrastruktur gas bumi, strategis dan siap guna mendorong konektivitas jaringan gas bumi, salah satunya adalab pembangunan pipa transimisi Cirebon Semarang yang proses tahap ke dua.
"Secara umum kepada semuanya saya ingin saudara memahami bahwa setiap pejabat harus tangguh dan tidak musah menyerah. Proses rotasi adalah bentuk peningkatan pelayanan publik diharapkan saudara bekeeja cermat dan cepat. Saya ingatkan kembali untuk menjaga integritas dan tidak menyalahkan gunakan jabatan dan batasi pergaulan secara profesional," pungkasnya.
(FRI)