Hasil penelitian Observatory of Economic Complexity pada tahun 2022, menunjukkan Nigeria mengimpor beras terutama dari India. Saat India menghentikan ekspor beras non-basmati, banyak penggilingan beras tutup, setidaknya untuk sementara waktu.
Muhammad Salisu Kura, seorang pemilik penggilingan padi mengatakan larangan ekspor beras India ke Nigeria berdampak pada mereka.
“Larangan ekspor beras India ke Nigeria memengaruhi kami, ketiadaan beras India telah menyebabkan kekurangan beras yang ditanam secara lokal. Jumlah penggilingan padi tidak mencukupi, sehingga menyebabkan harga beras yang belum digiling melambung tinggi."
Posisi India Sebagai Eksportir Rentan Akibat Perubahan Kebijakan
Pakar di Dewan Penelitian India Untuk Hubungan Ekonomi Internasional Prof. Ashok Gulati mengatakan perubahan kebijakan India yang berulang-ulang ini menjadikan posisinya sebagai eksportir tidak dapat diandalkan.
"Kebijakan mengizinkan dan menghentikan ekspor beras ini membuat India menjadi eksportir yang tidak dapat diandalkan. Dan hal ini tidak baik untuk bisnis ekspor, karena dari sudut pandang eksportir, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan pasar-pasar ini. Apalagi ketika ada larangan tiba-tiba di negara-negara pengimpor kecil, maka India akan menghadapi banyak masalah karena harga-harga melonjak."