IDXChannel - Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada Senin (14/10/2024) mempertahankan kebijakan moneter ketatnya di tengah gelombang pelonggaran yang dilakukan bank sentral dunia.
Dilansir dari Bloomberg, MAS menggunakan nilai tukar sebagai alat kebijakan utamanya alih-alih suku bunga. MAS mengatur laju apresiasi atau depresiasi mata uang lokal dengan cara menyesuaikan kemiringan, lebar, dan pusat currency band.
"Kebijakan moneter untuk saat ini masih konsisten dengan stabilitas harga jangka menengah," kata MAS dalam pernyataannya.
Langkah tersebut kontras dengan pemotongan suku bunga acuan yang dilakukan banyak bank sentral negara maju lainnya. Sejumlah pembuat kebijakan, termasuk Federal Reserve (The Fed) dari Amerika Serikat (AS), bahkan melakukan pemangkasan jumbo sebesar 50 basis poin.
Gelombang pelonggaran mencerminkan meredanya tekanan inflasi di banyak negara. Kondisi tersebut belum ditemui di Singapura yang mengimpor banyak barang kebutuhan pokok.