"Nada keseluruhannya sama sekali tidak dovish," kata Kepala Ekonom Overseas-Chinese Banking Corp Ltd Selena Ling.
"Yang dikhawatirkan saat ini adalah pertumbuhan biaya tenaga kerja per unit dan pertumbuhan sektor jasa, meskipun prakiraan inflasi inti dua persen untuk 2025 dipertahankan," katanya.
Bersamaan dengan keputusan MAS, ritis terbaru data produk domestik bruto (PDB) menunjukkan ekonomi Singapura mengalami ekspansi pada kuartal III-2024, didorong sektor manufaktur dan konstruksi.
PDB meningkat 2,1 persen secara kuartalan dan 4,1 persen secara tahunan pada periode Juli-September. MAS masih memperkirakan pertumbuhan PDB akan berada di sekitar batas atas kisaran perkiraan 2–3 persen tahun ini. (Wahyu Dwi Anggoro)