sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Libatkan Tujuh Kementerian, Pengamat: WFB Punya Implementasi yang Sangat Rumit

Economics editor Shelma Rachmahyanti
17/06/2021 19:53 WIB
WFB merupakan satu kebijakan yang memiliki implementasi sangat rumit karena melibatkan tujuh kementerian atau lembaga.
WFB merupakan satu kebijakan yang memiliki implementasi sangat rumit karena melibatkan tujuh kementerian atau lembaga. (Foto: MNC Media)
WFB merupakan satu kebijakan yang memiliki implementasi sangat rumit karena melibatkan tujuh kementerian atau lembaga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, menilai kebijakan Work From Bali (WFB) secara logika patut didukung karena merupakan upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali perekonomian di Bali yang terpuruk sejak adanya pandemi Covid-19.

“Kebijakan ini secara logika kebijakan atau secara formulasi kebijakan ini kan patut kita dukung lah ya. Karena merupakan upaya untuk mengangkat perekonomian Bali yang memang sampai saat ini sangat terpuruk. Di mana daerah lain sudah mulai ada pertumbuhan, tetapi di Bali itu relatif belum banyak mengalami kemajuan,” ujar dia dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (17/6/2021).

Namun, Trubus mengatakan, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan bahwa WFB merupakan satu kebijakan yang memiliki implementasi sangat rumit. Karena, melibatkan tujuh kementerian atau lembaga.

“Ini melibatkan tujuh kementerian dan 25% ini juga koordinasinya seperti apa? Artinya, bidang-bidang mana saja yang boleh bekerja di sana dan berapa ASN yang dilibatkan dari pusat. Kemudian, juga koordinasi dengan ASN yang ada di Bali sendiri, baik di pemprov maupun di kabupaten kota,” katanya.

Lanjut dia, karena WFB memiliki implementasi yang sangat rumit, perlu dilakukan satu kajian terkait hal tersebut.“Ini yang perlu dilakukan satu kajian menurut saya, karena ini merupakan satu masalah yang rumit,” ucap Trubus.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement