IDXChannel - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan tidak akan memilih opsi lockdown menyusul meningkatkan kasus COVID-19 di Jatim.
Berdasarkan data dari laman infocovid19.jatimprov.go.id, pada Selasa (22/6/2021), jumlah kasus COVID-19 di Jatim bertambah 746. Sehingga totalnya menjadi 165.013 kasus. Jumlah total sembuh sebanyak 147.660 kasus dan meninggal dunia 12.231 kasus.
Bangkalan menyumbang sebanyak 78 kasus baru. Disusul Surabaya 71 kasus, Banyuwangi 61 kasus, Ngawi 35 kasus, Kabupaten Mojokerto 33 kasus, Jember 24 kasus, Kabupaten Madiun 24 kasus, Sidoarjo 24 kasus dan Magetan 23 kasus.
"Ndak, ndak (tidak lockdown)," kata Khofifah, Selasa (22/6/2021).
Orang nomor satu di Jatim itu lebih memilih opsi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro secara ketat. Bila ada sebuah klaster di sebuah daerah, maka akan dilakukan mikro lockdown. Seperti yang diterapkan di Kota Pasuruan, Malang, Bangkalan, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Ngawi dan Kabupaten serta Kota Madiun.
"Kalau PPKM pengetatan itu berarti di titik yang terkonfirmasi zona COVID-19 oranye dan merah,” ujarnya.
Menurut Khofifah, PPKM mikro telah diterapkan di seluruh 38 kabupaten/kota di Jatim. “Jadi, semua menerapkan PPKM. Sekarang penegakkan PPKM di masing-masing daerah. Kalau ada pengetatan, ada jam malam, nah penegakannya di kabupaten/kota. Kita juga selalu koordinasi terus dengan 38 kabupaten/kota,” pungkasnya.