Lebih lanjut Eddy mengaku setuju bahwa Indonesia jangan terlalu bergantung dengan Eropa terkait ekspor sawit ini.
"Eropa praktis sekarang menurun dari 5 juta turun 4 juta sekarang tinggal 3,5 juta. Apakah ini akan bertahan turun terus? kenapa kita istilahnya dengan 3 juta kita terlalu bergantung, kenapa kita tidak mencari pasar lain yang lebih atractive kaya China? China tuh penduduknya tinggi banget, dan mereka itu jadi terbesar importir sawit kita sekarang," tukasnya.
(SLF)