Agung menilai, para investor tentunya sudah punya pertimbangan tersendiri dalam menaksir biaya konstruksi di IKN jika misalnya lebih mahal. Hal ini mengingat material konstruksi untuk membangun IKN masih harus didatangkan dari luar wilayah IKN.
"Itu sesuatu yang investor sudah kalkulasi ya, jadi sudah di kalkulasi bahan karena kebutuhannya memang meningkat banyak ya, tapi pasti mereka punya solusi lah untuk mengatasinya," sambungnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengakui suplai material konstruksi di lokasi pembangunan memang mengalami perlambatan.
Hal itu dikarenakan saat ini juga tengah masif dilakukan pembangunan infrastruktur dasar dan beberapa proyek pembangunan dari sektor swasta. Alhasil, membuat kebutuhan material meningkat.