Lebih lanjut Said Iqbal melihat PT GNI merupakan perusahaan yang besar untuk ukuran peleburan bijih nikel. Jika mengutip website perusahaan, memang perusahaan tersebut hasil dari Penanaman Modal Asing (PMA) asal China dengan nilai investasi Rp42,9 triliun.
Pabrik tersebut memiliki 25 jalur produksi, dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton ferronikel per tahun dan di input bijih nikel sebanyak 21,6 juta ton.
Meski perusahaan besar, nyatanya lingkungan penduduk di sekitar perusahaan masih belum sejahtera, atau belum banyak berkolaborasi dengan pengusaha daerah. Seperti harapan pemerintah dari adanya Invetasi yang masuk.
"Situasi ini diperparah dengan masyarakat yang kurang puas, mereka (masyarakat) sekeliling perusahaan itu miskin, akhirnya bercampur," pungkasnya. (NIA)