sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Masih Ekspansif, PMI Manufaktur RI di Level 52,3

Economics editor Michelle Natalia
03/10/2023 14:59 WIB
Meski tetap ekspansif, angka PMI melambat dibandingkan posisi Agustus 2023, yaitu di 53,9. 
Masih Ekspansif, PMI Manufaktur RI di Level 52,3. Foto: MNC Media.
Masih Ekspansif, PMI Manufaktur RI di Level 52,3. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September berada di zona ekspansi, yaitu pada level 52,3. Meski tetap ekspansif, angka PMI melambat dibandingkan posisi Agustus 2023, yaitu di 53,9. 

Sementara itu, PMI Manufaktur di beberapa negara utama dunia, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang, masih terkontraksi, masing-masing ke level 48,9 dan 48,5. 

Meskipun tercatat di zona ekspansif di level 50,6, PMI Manufaktur China mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya di 51,0.

"Secara keseluruhan sentimen bisnis masih terjaga positif di bulan September dengan masing-masing indeks yang berada di atas level 50," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu, di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

"Meskipun demikian, kami akan terus memonitor dan memitigasi berbagai risiko dan ketidakpastian global yang menunjukkan peningkatan belakangan ini, termasuk potensi perlambatan lebih dalam dari perekonomian global khususnya ekonomi China," imbuh dia.

Sementara itu, inflasi pada September menurun menjadi 2,28% (yoy) dari Agustus yang tercatat 3,27%, didorong oleh perlambatan inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price/AP) dan inflasi inti. 

"Inflasi AP mengalami penurunan tajam sejalan dengan berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM pada September 2022 yang lalu," ungkap Febrio.

Meskipun demikian, dia menilai tekanan terhadap harga BBM nonsubsidi juga perlu diwaspadai seiring dengan tren kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini.

Komponen inflasi harga bergejolak (volatile food/VF) juga masih melanjutkan tren meningkat. Hal tersebut didorong naiknya harga beras akibat dampak El Nino, yang tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi melanda berbagai kawasan dunia. 

Inflasi VF mencapai 3,62% (yoy), naik dari angka Agustus sebesar 2,42% (yoy). 

"Dengan mempertimbangkan pergerakan harga yang masih meningkat, pemerintah secara cepat merespons dengan upaya menjaga kecukupan pasokan melalui impor beras," tambah Febrio.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement