Febri menerangkan, bahwasanya pihak kasir pun mengetahui tindakan panic buying yang dilakukan para pembeli dengan cara memanfaatkan anggota keluarga sendiri. Jika hal itu terjadi, kata Febri, pihak kasir akan menolak proses pembayaran.
"Kita pegawai sini sebenernya sudah tahu kalau ada pembeli yang beli minyak dalam jumlah banyak. Kalau di kasir kan ketahuan. Mereka saling tegur sapa atau ngobrol. Dan ada juga yang di dalam troli tuh banyak minyak tapi waktu bayar, orangnya beda-beda," bebernya.
Tambah Febri, sejak hari pertama program pemerintah ini berjalan, pembeli yang datang mayoritas membeli minyak goreng. Terlihat dari isi troli yang di bawa oleh para pembeli.
"Rata-rata di troli mereka pasti ada minyak goreng. Sudah sejak hari pertama tuh begitu," tukasnya. (TIA)