IDXChannel - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi di banyak sektor industri, mulai dari sektor manufaktur yang padat kerja hingga pelaku bisnis rintisan (startup).
Kondisi ini dinilai dapat terjadi lantaran membanjirnya berbagai barang impor di pasar domestik, sehingga membuat produk dalam negeri cenderung tidak laku lantaran kalah bersaing, baik dari segi kualitas maupun harga jual.
"Industri (tekstil) kondisinya belum sehat.Tahun lalu untuk di triwulan I dan II masih bertumbuh cukup bagus. Tapi di triwulan III dan IV, meski dampka pandemi sudah mulai membaik, tapi di industri justru memburuk. Sampai sekarang pun belum selesai," ujar Ketua Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSYFI), Redma Gita Wirawasta, dalam Market Review IDXChannel, Kamis (12/1/2022).
Menurut Redma, dalam dua triwulan terakhir tahun lalu, industri memang mengalami beban yang cukup berat dan menantang. Hal ini lantaran produk impor yang membanjir di pasaran, sehingga produsen lokal terpaksa harus membatasi produksinya.
Tak hanya itu, guna dapat bertahan di tengah tekanan, tak sedikit pemilik usaha yang terpaksa melakukan PHK demi mengurangi biaya produksi yang harus dikeluarkan.
"Masalahnya China, Bangladesh, Vietnam, punya kesulitan ekspor yang sama ke Amerika dan Eropa, sehingga mencari market alternatif. Dan yang pasarnya cukup terbuka, selama ini, memang Indonesia, sehingga mereka arahkan barangnya ke sini," ungkap Redma.
Lebih lanjut, Redma mengungkapkan bahwa saat masih terjadi pandemi pertumbuhan industri Serat dan Benang Filament Indonesia (APSYFI) pada triwulan I dan II 2022 masih 2022 masih tumbuh sekitar delapan hingga 13 persen.
Menurut Redma, pertumbuhan itu disebabkan karena saat itu terjadi kelangkaan kontainer dan terganggunya rantai pasok akibat pandemi. Hasilnya saat itu produk Indonesia sempat menguasai pangsa pasar domestik.
"Pasar domestik yang menentukan, karena kalau barang impor masih banyak jadi utilitas kita turun, yang akhirnya ada perubahan karyawan dan PHK," tegas Redma. (TSA)xa