sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menanti Taji ASEAN Jadi Poros Baru Perdagangan Global

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
01/09/2023 19:30 WIB
Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ke 43 sebentar lagi digelar.
Menanti Taji ASEAN Jadi Poros Baru Perdagangan Global. (Foto: MNC Media)
Menanti Taji ASEAN Jadi Poros Baru Perdagangan Global. (Foto: MNC Media)

Keketuaan Indonesia juga memberikan kesempatan bagi ASEAN untuk berperan aktif, menawarkan ide dan solusi untuk kepentingan perdamaian dan kemakmuran di kawasan.

“Ini adalah yang ke-4 kita memimpin ASEAN, kita ingin meletakkan landasan untuk kerja sama ASEAN yang sifatnya strategis ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, maka di antaranya adalah [Indonesia] memperkuat kelembagaan ASEAN dan berbagai mekanisme kerjanya, termasuk bagaimana memperkuat sumber daya ASEAN,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Sidharto R Suryodipuro.

Untuk itu, sebagai ketua, Indonesia bisa mendorong dan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Mengutip data IMF 2023, total produk domestik bruto (PDB) ASEAN sebesar USD3.909,93. Dengan posisi Indonesia terbesar mencapai USD1.390 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Dari gambaran di atas, Keketuaan Indonesia bisa dikatakan menjadi memontum yang tepat untuk membawa Kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan sesuai dengan tema ASEAN tahun ini.

Dengan tingkat pertumbuhan di atas kawasan regional lainnya, ASEAN tetap menjadi lokasi yang menarik bagi investasi asing, memberikan investor akses ke salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Salah satu contoh kepemimpinan RI di ASEAN adalah inisiatif pembayaran QR di kawasan ASEAN.

Hal ini tertuang dari kerja sama Bank Indonesia (BI) bersama Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) atau disebut ASEAN 5.

Lima bank sentral di ASEAN ini sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan konektivitas sistem pembayaran lintas batas.

Dengan adanya kerja sama ini maka kelima negara ASEAN akan dapat saling terhubung dalam sistem pembayarannya, baik untuk pengiriman uang ke rekening bank atau dompet digital secara langsung, biaya yang sangat rendah, dan aman.

"Ini adalah kemajuan besar dan ini adalah sesuatu yang dapat ditunjukkan oleh ASEAN kepada dunia," ujar gubernur BI, Perry Warjiyo.

Kemajuan kerja sama keuangan ini nantinya juga bisa berdampak buat kemudahan perdagangan antar negara dan stabilitas nilai tukar yang lebih luas. (ADF)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement