Namun, pada komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO ekspor juga masih mengalami kontraksi. Ditambah sektor pakaian jadi dan tekstil hingga alas kaki juga mengalami tekanan. Adapun secara keseluruhan, sektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi terdalam sebesar 13,67%.
Ekspor CPO tercatat terkontraksi 11,34% dan pakaian jadi dan tekstil terkontraksi 21,04% secara yoy. Adapun ekspor sepatu olah raga terkontraksi paling dalam sebesar 27,24% pada periode yang sama. (Lihat grafik di bawah ini.)
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China meningkat USD637,2 miliar atau meningkat 12,66% pada komoditas bahan bakar mineral, besi baja dan logam lainnya.
China, Amerika Serikat, dan Jepang tetap menjadi kontributor utama terhadap pangsa pasar ekspor Indonesia.
Selain ekspor nonmigas, surplus neraca perdagangan juga dipengaruhi sedikit meningkatnya ekspor migas sebesar USD4,01 miliar yoy sepanjang Januari hingga Maret 2023.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, sebelumnya memproyeksikan neraca dagang mengalami penyusutan surplus menjadi USD3,7 miliar pada Maret 2023.
“Penurunan surplus dipengaruhi oleh tekanan pada harga dan volume komoditas ekspor. Sebagai contoh batubara yang turun 39% dalam satu tahun terakhir, disusul bijih besi yang anjlok 20,2%,” kata Bhima saat dihubungi IDXChannel.com, Senin (17/4).
Ia menambahkan, tekanan ekspor komoditas dipengaruhi ekspektasi naiknya suku bunga Fed Fund Rate (FFR) dan perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor tradisional termasuk Amerika Serikat (AS).
Menurut Bhima, tantangan perdagangan ke depan akan muncul dari efektivitas kebijakan pemangkasan produksi minyak OPEC+, gejolak geopolitik China-Taiwan, dan ekspektasi pemulihan krisis energi di Eropa.
“Dari sisi impor perlu dicermati naiknya permintaan bahan baku industri sejalan dengan normalisasi aktivitas ekonomi paska lebaran. Impor migas juga akan menyebabkan tekanan sejalan dengan volume impor yang naik dan harga minyak yang fluktuatif. Komoditas yang masih akan menyumbang ekspor adalah mesin, emas, alas kaki, CPO dan batubara,” pungkas Bhima. (ADF)