Pada 2021 cadangan minyak terbukti di Qatar adalah 25,2 miliar barel. Pada tingkat produksi saat ini, cadangan minyak di Qatar dapat bertahan selama 30 tahun lagi.
Sementara cadangan gas alam terbukti pada 2021 adalah 23,86 hingga 24,7 triliun kaki kubik (Tcm). Cadangan gas alam ini dapat bertahan selama 140 tahun.
Produksi dan konsumsi gas bumi Qatar juga dilaporkan terus meningkat dari 2019 hingga 2021, masing-masing sebesar 5914 Bcf dan 1331 Bcf.
Menurut BP Statistical Review of World Energy 2022, produksi gas Qatar 2021 mencapai 177 Miliar meter kubik (Bcm), sedangkan konsumsinya sebesar 40 Bcm.
Sementara menurut OPEC, pada tahun 2017, volume produksi gas alam Qatar sebesar 163,6 Bcm, dan menyumbang hampir 79% untuk ekspor sebesar 128,6 Bcm.
Berdasarkan indikator ini, Qatar merupakan eksportir gas alam (LNG) terbesar kedua di dunia setelah Rusia, dan eksportir LNG terbesar dunia sejak tahun 2006. Ekspor LNG dari Qatar ini mencakup pasar Asia sebesar 72% dan Eropa 23%.
Hubungan Dagang Dengan RI
Mengutip laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Qatar dibuka pada tahun 1976. Qatar membuka Kedutaan Besar di Jakarta pada bulan November 1997, sedangkan Indonesia membuka KBRI di Doha pada tanggal 22 Juni 1999.
Sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Qatar, kedua belah pihak saling melakukan kunjungan kenegaraan secara rutin. Kunjungan antar dua negara ini diawali oleh kunjungan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad Bin Jassem Bin Jabor Al-Thani pada tahun 1995. Kunjungan tersebut dibalas oleh Menteri Luar Negeri Indonesia pada masa itu, Ali Alatas.
Indonesia dan Qatar juga aktif berpartisipasi dalam konferensi dan pertemuan Internasional yang melibatkan dua negara. Indonesia juga berpartisipasi dalam konferensi dan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Qatar 11-14 November 2000 yang diwakili oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Secara statistik, selama periode 2017-2021, volume perdagangan RI-Qatar secara umum turun 5,54%. Perdagangan dengan Qatar tertinggi tercatat di tahun 2018, yaitu USD1,5 miliar, dengan nilai defisit di pihak Indonesia mencapai USD1,32 miliar.
Namun, tren ekspor RI ke Qatar cenderung naik 32,8%. Ekspor RI ke Qatar tertinggi terjadi di tahun 2021 mencapai USD217,18 juta. Titik terendah defisit juga terjadi di tahun 2021, yaitu USD458,59 juta dengan kondisi trade balance cenderung naik 17,7%.
Pada 2018, Qatar Investment Authority dan pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengembangkan potensi pariwisata Pulau Lombok, khususnya di kawasan Mandalika, dengan nilai investasi sebesar USD500 juta.
Belum lama ini, Indonesia disebut berhasil membukukan potensi transaksi sebesar Rp23,2 miliar pada misi dagang ke Qatar yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Potensi transaksi tersebut berhasil dicatatkan saat sesi penjajakan kesepakatan dagang (business matching) yang dihelat di Doha, Senin (10/10/2022). (ADF)