Proses ini difasilitasi oleh pedagang perantara dan perusahaan logistik, dan diiklankan secara terbuka di platform media sosial China, yang menunjukkan meluasnya praktik penghindaran tarif AS.
Penghindaran ini menyebabkan perubahan besar dalam pola impor di AS. Di satu sisi, pangsa China menurun. Di sisi lain, impor dari negara-negara seperti Vietnam, Meksiko, Thailand, dan Malaysia mengalami lonjakan.
Pemerintah AS menyadari taktik ini dan mulai memperketat penegakan aturan. Dalam kesepakatan dagang dengan Vietnam, AS menurunkan tarif untuk produk Vietnam menjadi 20 persen, namun mengenakan tarif 40 persen untuk barang yang terkait dengan praktik transshipment.
Dalam kesepakatan dagang dengan Indonesia, AS juga melakukan hal serupa. Tarif lebih tinggi dikenakan untuk barang yang terkait transshipment.
(Wahyu Dwi Anggoro)