sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menhub Undang Negara Anggota ICAO untuk Investasi di Bandara RI

Economics editor Heri Purnomo
31/05/2023 01:00 WIB
Budi Karya menjelaskan saat ini masih banyak bandara-bandara yang perlu terus ditingkatkan kapasitas dan kualitas pelayanannya. 
Menhub Undang Negara Anggota ICAO untuk Investasi di Bandara RI. Foto: MNC Media.
Menhub Undang Negara Anggota ICAO untuk Investasi di Bandara RI. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak negara anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk berinvestasi di bandara-bandara yang ada di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Budi Karya saat menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan ICAO Global Implementation Support Symposium 2023 atau ICAO GISS dengan tema “Working Together for an Innovative and Sustainable Global Aviation Community”, Selasa (30/5/2023), 

Budi Karya menjelaskan saat ini masih banyak bandara-bandara yang perlu terus ditingkatkan kapasitas dan kualitas pelayanannya. 

Dia berharap adanya dukungan dan kolaborasi global dalam dunia penerbangan sipil melalui ICAO. Kolaborasi dan sinergitas yang dilakukan bisa dilakukan dalam banyak hal, salah satunya adalah dalam hal pendanaan untuk mendukung kebutuhan pengembangan di bidang penerbangan yang sejalan dengan sasaran strategis ICAO.

"Untuk itu kami berupaya mengintensifkan kemitraan dengan sejumlah negara. Mengingat kemampuan fiskal negara (APBN) yang terbatas, kami membuka peluang kerja sama melalui berbagai skema kerjasama pemerintah dan badan usaha," ucap Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023). 

Sejumlah kemitraan yang telah dilakukan seperti kerja sama kemitraan antara Angkasa Pura 2 dengan GMR India di Bandara Kualanamu, Medan, serta kerjasama kemitraan melalui konsorsium Angkasa Pura 1 Wika dan Incheon Airport di Bandara Batam.

"Indonesia memiliki banyak airport besar. Kami mengundang investor mancanegara untuk dapat menempatkan investasi di airport-airport ini. Kami juga  mengundang kolaborasi antara airline Indonesia dengan luar negeri agar ada satu kekuatan finansial. Semoga ICAO dapat membantu mempromosikan negara-negara anggotanya," tutur Budi Karya.

Dia berharap, ICAO dapat terus memberikan fasilitas peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para pelaku industri penerbangan, melalui berbagai program seperti workshop, seminar dan program vokasi lainnya. 

Menurutnya, hal ini dibutuhkan oleh para pelaku industri penerbangan, agar tetap memenuhi standar internasional dan meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan. 

Sebelumnya, pada 2022 lalu di Bali, Budi bersama dengan Presiden ICAO Salvatore Sciacchitano telah menandatangani nota kesepahaman program no country left behind, yaitu berupa pemberian bantuan pelatihan peningkatan kualitas SDM di bidang penerbangan. 

Kesepakatan tersebut menjadi payung hukum dan wujud komitmen Indonesia bersama ICAO untuk bekerja sama menghasilkan SDM bidang penerbangan yang berkualitas.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement