Gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, Blockchain, Artificial Intilligence, dan Cloud Computing juga ikut menjadi enabler perkembangan ekosistem digital. Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penciptaan inovasi, dan inklusivitas dalam perekonomian.
“Peningkatan arus data digital yang begitu masif, didorong oleh adopsi dan inovasi teknologi yang terus berkembang, juga diikuti dengan munculnya tantangan atau risiko di ruang digital, seperti cyber-crime dan kebocoran data,” pungkasnya.
Dengan demikian, Pemerintah terus berusaha menjawab berbagai tantangan di ruang digital dengan menerapkan pendekatan strategi, baik di sisi hulu, tengah, maupun hilir.
Di bagian hulu, Pemerintah fokus pada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan lebih dari 110 institusi yang meliputi komunitas, akademisi, lembaga pemerintahan dan sektor private, untuk melaksanakan program nasional literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
“Dalam upaya mengoptimalkan berbagai tantangan pengembangan ekonomi digital, diperlukan juga kesiapan infrastruktur, khususnya penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T,” pungkasnya.